PALANGKA RAYA - Jelang pemungutan suara pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak di seluruh wilayah Indonesia, khususnya untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), tanggal 27 November 2024 pekan depan.
Banyak dugaan berupa opini yang menyerang oknum-oknum tertentu dalam konstelasi politik di pemilihan Gubernur (Pilgub) Kalimantan Tengah, baik itu dengan melontarkan politik identitas, agama maupun suku, dinasti politik hingga jabatan non pemerintahan yang digoyangkan oleh pihak tertentu sebagai isu hangat di Pilkada Kalteng kali ini.
Baca juga:
Zainal Bintang: Fahmi Idris yang Saya Kenal
|
Drs Yansen Alison Binti, MBA salah satu tokoh masyarakat dan adat Kalimantan Tengah, menanggapai isu tersebut dengan dingin dan santai serta mengharapkan agar apa yang telah terjadi selama ini, pada perhelatan politik di Bumi Tambun Bungai bisa berjalan baik sesuai aturan yang telah ditetapkan pemerintah melalui KPU RI.
Baca juga:
Tony Rosyid: Semua Sepakat Pemilu 2024
|
"Semua isu tersebut adalah hanya sekedar opini yang mesti harus dibuktikan kebenarannya, " kata Yansen, melalui telepon kepada media ini, Kamis (14/11).
Dengan tegas Yansen Binti, menepis isu-isu miring yang menerpa salah satu paslon, Agustiar Sabran dan Edy Pratowo nomor urut 3 di pilkada Kalteng saat ini.
Baca juga:
Tony Rosyid: Anies Memang Beda
|
Dirinya menyampaikan bahwa masyarakat saat ini telah dewasa dalam berpolitik, tidak bisa dihasut hanya dengan isu-isu miring yang dinilai untuk menjatuhkan kredibilitas dan elektabilitas seseorang hanya dengan gorengan opini tidak mendasar tanpa bukti.
Masyarakat saat ini perlu realita nyata dalam setiap kebijakan dan program yang akan di laksanakan. Alangkah baiknya bila hal ini dilaksanakan dengan adu gagasan dan ide cemerlang dalam membangun provinsi Kalimantan Tengah ini kedepannya, bukannya menyerang dengan isu-isu yang tidak mendidik.
"Coba diperhatikan, semua ketua DAD yang ada di Kalteng ada beberapa yang ikut sebagai paslon di Pilkada saat ini, termasuk Pak Agustiar apakah harus Agustiar mundur dari jabatan ketua DAD Kalteng sedangkan yang lain tidak, " tanya ketua Ormas Gerdayak ini menyampaikan.
Seperti contohnya, Ketua DAD Kota Palangka Raya Fairid Naparin, Ketua DAD Kabupaten Katingan Zakarias, Ketua DAD Kabupaten Lamandau Hendra Lesmana, Halikinnor Ketua DAD Kabupaten Kotawaringin Timur hingga pada waktu itu pemilihan bupati Murung Raya Perdie M Yosep adalah Ketua DAD Kabupaten Murung Raya, mencalonkan diri sebagai bupati Murung Raya. Dirinya tidak mengundurkan diri dari ketua DAD Kabupaten Murung Raya.
"Apakah hal ini oleh ketakutan terhadap sosok Agustiar Sabran dan Edy Pratowo menang dalam Pilgub Kalteng kali ini, " imbuhnya.
Yansen Binti mengharapkan kembali kepada pihak-pihak yang berkompetisi dalam pilkada kalteng, khususnya kepada semua tim paslon dan umumnya masyarakat luas.
Agar tetap menjaga kerukunan dan stabilitas kamtibmas yang selama ini telah terjalin baik ditengah-tengah masyarakat Kalteng khususnya.
Semua mekanimisme telah dilalui oleh paslon tidak terkecuali paslon Agustiar Sabran dan Edy Pratowo dalam mengikuti Pilkada khususnya Pilgub Kalteng.
Dan hal ini tegasnya pihak-pihak yang memang memiliki tugas dan kewenangan dalam hal pengawasan seperti Bawaslu dan KPU selaku pelaksana Pilkada sesuai UU yang telah ditetapkan.
"Apabila hal seperti di isukan tersebut memang benar, ada pihak lembaga yang bisa menindaknya. Namun hingga saat ini tetap berjalan baik, "ungkap Yansen selaku tim pemenangan Agustiar Sabran dan Edy Pratowo ini.
Maka itu, demi menjaga kondusitifitas pilkada Kalteng yang aman dan amanah untuk mendapatkan pemimpin yang benar-benar diharapkan masyarakat. Untuk tidak bermain "Opini" dalam berpolitik langsung di Pilkada saat ini.
"Masyarakat sudah cerdas, siapa yang akan dipilihnya nanti, maka itu jangan bermain "opini & Fitnah" tanpa dasar untuk menyerang paslon lain, " tutup Yansen Binti ini. (//)